10 Jul 2014

Perburuan LoA (Letter of Acceptance)

Letter of Acceptance atau yang sering disingkat dengan LoA adalah surat sakti yang diberikan universitas tujuan sebagai kunci memasuki universitas tersebut. Terkadang, LoA juga bisa digantikan dengan Letter of Offer atau LoO, keduanya memiliki fungsi yang sama, kunci awal memulai perkuliahan di universitas yang kita tuju.
Sebelum mendapatkan LoA, ada beberapa langkah yang sebaiknya kita lakukan. Well, rinciannya bisa dilihat dibawah ini :D

Menentukan Universitas Tujuan
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum berburu LoA pastinya menentukan universitas tujuan. Satu hal yang terpenting, lakukan pencarian mendetail tentang universitas yang akan kita tuju. Mungkin ranking universitas memang sangat bagus, tapi apakah begitu juga dengan jurusan yang akan kita ambil nantinya?
Menentukan dan mencari tahu tentang jurusan dan bidang studi yang diminati sangatlah penting sebelum memasukkan aplikasi. Pasti gak pengen donk nantinya kuliah di jurusan yang kurang pas dengan minat kita :)

Mempersiapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Nah! Fungsi dari mencari tahu tentang universitas itu salah satunya mengetahui persyaratan yang diminta oleh universitas tersebut. Dokumen apa saja sih yang dibutuhkan? Waktu itu saya mendaftar di salah satu universitas di UK, jadi mohon maaf kalau hanya bisa menjelaskan tentang dokumen yang dibutuhkan untuk universitas di UK :)
Pertama, ijazah dan transkrip. Karena mendaftar di universitas luar negeri, pastinya kita harus melampirkan dokumen yang sudah melalui proses alih bahasa terlebih dahulu. Saat ini sudah banyak kok penerjemah tersumpah yang bisa digunakan jasanya untuk melakukan translasi :) Pastikan juga lihat ketentuan berapa IPK yang dibutuhkan yaa :)
Kedua, surat rekomendasi. Biasanya, universitas meminta dua jenis surat rekomendasi, satu dari pihak universitas, satu lagi dari tempat kita bekerja. Namun, hal tersebut tidaklah mutlak, jadi boleh kok melampirkan dua surat rekomendasi dari universitas. Make sure yang memberikan rekomendasi merupakan orang yang benar-benar mengenal kita dengan baik ya, karena terkadang pihak univ akan menghubungi mereka untuk melakukan konfirmasi :)
Ketiga, personal statement. Nah! Ini saatnya kita unjuk gigi. Personal statement adalah salah satu tempat di mana kita bisa membicarakan segala hal tentang diri kita. Namun, jangan terlalu show off ya, bisa-bisa pihak univ malah capek bacanya :p Eits, biasanya sih ada ketentuan jumlah kata maksimal yang diperbolehkan. Rata-rata univ meminta personal statement sepanjang 300 kata. Dikit banget ya buat ceritain gimana diri kita? Iya banget! Tapi memang itulah tujuannya, jadi gimana cara kita bisa manage apa yang ingin kita sampaikan dalam sebuah tulisan pendek. Kurang lebih sih 50 persen dari tulisan kita berisi alasan kita memilih univ tersebut dan tunjukkan kalau kita sudah benar-benar kenal dengan univ melalui beberapa research yang sudah kita lakukan. 30 persennya kita bisa menceritakan tujuan kita dan bagaimana kuliah di univ tersebut dapat membantu kita untuk mewujudkan tujuan itu. Sisanya, kita bisa bercerita tentang diri kita, kegiatan kita, bahkan hobi yang kita minati, semacam pembicaraan casual untuk memperkenalkan diri.
Keempat, sertifikat kemampuan bahasa. Karena kita mendaftar di universitas yang tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai medium of instruction, kita wajib donk melampirkan seberapa tingkat kemampuan bahasa asing kita untuk dapat mengikuti pembelajaran di sana. Biasanya IELTS dan TOEFL yang dijadikan patokan oleh beberapa universitas.

Mendapatkan LoA
Nah, kalau pihak universitas sudah menyatakan kita pantas untuk belajar di sana, kita akan diberikan Letter of Acceptance/Offer. Ada dua jenis LoA yang biasanya diberikan kepada calon mahasiswa. Yang pertama adalah unconditional LoA, kalau kita sudah mendapatkan ini, berarti tidak ada persyaratan lain yang harus kita penuhi, alias kita sudah diterima :) Yang kedua adalah conditional LoA, nah, yang satu ini berarti ada salah satu persyaratan yang belum kita penuhi ketika mendaftar, biasanya univ memberikan waktu bagi penerima LoA jenis ini untuk melengkapi dokumennya. Kebanyakan penerima conditional LoA memiliki kendala pada sertifikat bahasanya.

Well, kurang lebih itu sih yang harus kita perhatikan ketika akan mendaftar di universitas luar negeri. Stay Positive yaaa!
Cheers!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons