20 Nov 2016

Cita-citaku Menjadi Seorang Ultraman

Pada masih inget sama Ultraman gk nih? Angkatan 90-an harusnya pada nonton sih, yang masih "menangin" jaman di mana hari minggu adalah hari mager se-Indonesia bagi anak-anak. Namanya anak kecil ya, imajinasinya pasti kemana-mana. Nonton Power Rangers, eh, pengen jadi Power Rangers, biasanya setelah Minggunya nonton, Seninnya langsung rebutan sama temen sekelas buat jadi Ranger Merah (yang cowok) dan Ranger Pink (yang cewek). Entah kenapa aku dulu pengennya malah jadi Ranger Hitam wkwkwk. Jangankan Power Rangers, yang kepingin jadi Teletubbies juga ada, hahaha. Satu lagi pahlawan yang gak mungkin ketinggalan, Ultraman. Walaupun banyak versi, yang mungkin kami sendiri para anak kecil jaman itu gak hafal banget, yang jelas semua Ultraman pasti bakal jadi besar buat ngelawan si monster.

Sekian tahun berlalu, ternyata obrolan tentang para pahlawan masa kecil ini masih terjadi juga. Dan herannya, masih seru aja dibahas. Obrolan ini pun berlanjut sampai suatu hari membawa kami pada kesepakatan buat travelling ke tempat yang bisa bikin kita ngerasain jadi Ultraman. Hah? Ada gitu? Ada dong, ini bukan tempat di mana kita duduk di kursi simulator dan nonton screen yang besar buat lawan monster. Tapi tempat ini ada di dunia nyata yang dikasih nama "The Model Village."

Sebenernya tujuan dibangunnya Model Village ini bukan buat iseng ngerasain jadi Ultraman juga sih, ini kitanya aja yang agak gk jelas sepertinya. Akhirnya, di suatu Minggu yang sangat cerah (privilege banget dapet cahaya matahari di UK), kami berlima menyewa sebuah mobil untuk pergi ke Model Village tersebut. Sebelum mengunjungi Model Village di Bourton-on-the-water, kami mampir dulu ke sebuah desa yang dinobatkan sebagai desa terindah di England, Desa Bibury. Cerita tentang Bibury nanti dibikinin tulisan lain ya :) 

Sesampainya di Bourton, kami langsung menuju Model Village. Di sepanjang perjalanan di kota Bourton, tampak sekali kalau Bourton kotanya kecil, lucu, dan cantik. Bisa awet muda kayaknya kalo tinggal di sini. Penduduknya masih bisa interaksi sama bebek-bebek dan angsa di sungai, kuda, juga burung-burung liar. Tidak jauh dari pusat kota, sampailah kita ke Model Village. Parkirnya tidak susah dicari, tepat di pelataran Model Village. Seperti kebanyakan parkiran di UK, sistemnya Pay and Display (habis bayar, karcisnya ditaruh di atas dashboard mobil supaya terlihat dari luar). Per jamnya kalau tidak salah entah 50p atau 1 pounds, murah *terus kita cengengesan seneng. Tiket masuk ke Model Village juga murah, cuma 3.6 pounds, mungkin karena itu kartu pelajar kita sudah gk berlaku buat jadi kartu diskon lagi. Udah murah, masih minta diskon :p yah, demi travel hemat.

Engingeng, masuk di Model Village kami langsung berpencar dan melihat-lihat sekitar. Lucu aja bangunannya kecil-kecil tapi dibangunnya bener-bener serius. Material yang digunakan juga material bangunan beneran kayak rumah asli, atapnya, pohon, jembatan, semuanya. 
Salah satu rumah di Model Village
Credit: Arif
Oh iya, Model Village ini merupakan model dari kota Bourton itu sendiri. Tata letaknya pun dibuat sama persis, lucu deh. Setelah puas lihat-lihat dan jepret sana sini, salah dua teman kami yang cita-citanya dari dulu pengen jadi Ultraman minta difoto ala-ala Ultraman lawan monster. Beginilah akting mereka wkwkwk (kurang all out yak, gak sekalian pake kostum). 
Credit: Arif kali ya, lupa sapa yang motret :p
Gak mau kalah sama Ultraman, foto-foto ala raksasa juga dong. 
Credit: Arif
Wah, ini kalo kita masih kecil bakal seneng banget sih, sekarang aja udah heboh wkwkwk. 

Oh iya, untuk menuju ke sini memang gk bisa naik angkot (kendaraan umum), jadi harus bawa kendaraan sendiri. Cukup bangga bisa ke sini, karena ternyata gk terlalu banyak yg tau kalo tempat ini exist :p 

Yah, perjalanan singkat yang gak terlalu jauh dari Southampton menuju Bourton-on-the-water akhirnya dilanjutkan ke kota sebelah, Bath, yang ramenya bikin istighfar -_- yang jelas itu yang nyetir seharian udah seneng lah ya kesampean jadi Ultraman wkwkwk. Selamat! 

10 Nov 2016

Ingin Terlibat dalam Program Indonesia Mengajar? Yuk!

credit: Tim Komsos Indonesia Mengajar
Karena sering share info tentang Indonesia Mengajar dan rekrutmen Pengajar Muda, jadi banyak pertanyaan yang ditujukan ke saya: 
"Kamu dulu ditempatkan di Indonesia bagian mana? Dulu salah satu Pengajar Muda ya? Bagi info dong gmn caranya jadi Pengajar Muda?" Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang masuk ke inbox >.< 

Faktanya, saya ini bukan salah satu former Pengajar Muda :) Kebetulan saya hanya terlibat dalam komite sosialisasi rekrutmen Calon Pengajar Muda yang bertugas untuk mengajak teman-teman di seluruh Indonesia untuk tertarik menjadi Pengajar Muda selanjutnya. 
Lah, bukan Pengajar Muda kok malah ngajak-ngajakin orang buat jadi Pengajar Muda sih?
Ya karena saya belum berkesempatan untuk jadi Pengajar Muda, makanya ngajakin orang lain hehehe

Sudah dua periode ini saya terlibat dalam komite sosialisasi ini, pengalaman yang didapat apa aja? Waah, banyak. Di sini, saya dapat teman-teman baru yang beberapa dari mereka juga merupakan former Pengajar Muda. Selain itu, yang terlibat dalam komite ini ternyata (menurut saya) bukan orang-orang biasa yang sekedar iseng buat mengisi waktu. Hampir semua anggota komsos (begini biasanya komite sosialisasi disebut) merupakan orang-orang yang tertarik untuk menjadi relawan di bidang apapun. Mereka orang-orang yang aktif berkontribusi untuk Indonesia, baik dalam skala kecil ataupun besar, baik di tingkat daerah ataupun nasional. Nah, berkumpul dengan teman-teman kece begini pasti jadi trigger juga buat kita dong buat jadi orang yang "gak biasa" juga. 

Selain itu, teman-teman yang tergabung dalam komsos ini juga sebagian besar sudah pernah mengikuti program Indonesia Mengajar lainnya, seperti Rubi (Ruang Berbagi Ilmu), Kelas Inspirasi, Ruang Belajar, Indonesia Menyala, dan masih banyak lagi. Jika kita belum berkesempatan untuk menjadi Pengajar Muda, program Indonesia Mengajar lainnya juga patut kita coba, karena lebih fleksibel namun pengalaman yang didapat tentu tak ternilai. 

Saat ini, pendaftaran Calon Pengajar Muda ke XIV akan segera dibuka. Nah, buat yang tertarik untuk bergabung, segera kepoin semua akun Indonesia Mengajar di berbagai media sosial yaa, jangan lupa merujuk ke websitenya juga.
Instagram: @pengajarmuda
Twitter: @PengajarMuda
Website: https://indonesiamengajar.org/ 
Semoga beruntung :) 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons